Tuesday 15 September 2015

Kiat Bos Brodo Merintis Bisnis Sejak Mahasiswa



Pengalaman Yukka Harlanda sebagai pengusaha sukses di usia muda membuktikan, memulai berbisnis bisa dilakukan sejak usia dini termasuk saat masih di bangku kuliah. Memulai bisnis sejak masa kuliah juga dilakoni pengusaha-pengusaha senior, seperti Chairul Tanjung. 

Pria kelahiran Jakarta 18 Juli 1988 ini mengungkapkan, untuk memulai usaha sepatu tak perlu modal besar, dengan modal hanya Rp 7 juta, Yukka dan rekannya bernama Putera berbagi beban modal masing-masing Rp 3,5 juta. Ada cerita unik, Yukka mengaku modal Rp 3,5 juta berasal dari celengannya di masa kecil yang berasal dari pemberian angpao saat Hari Raya Lebaran. 


Yukka yang kini memasarkan penjualan sepatu berbasis penjualan online di internet dan beberapa gerai milik sendiri, mengawali penjualan sepatu dari media ponsel. Kini, sebanyak 60 persen penjualan sepatunya berasal via online. Saat membuat sepatu di 2007, di periode akhir kuliah, Yukka menawarkan sepatunya ke teman-teman kuliah melalui media ponsel. Kemudian berkembang ke Facebook, Kaskus, forum dan media sosial lainnya. "Pembeli pertama adalah teman saya, itu pun saya paksa," kata Yukka sambil tertawa lepas. 

Waktu itu ia menjual sepasang sepatu seharga Rp 300.000. Perlahan tapi pasti, sepatu buatannya tersebar dari mulut ke mulut dan media sosial. Awalnya hanya menjual satu unit sepatu, dalam sebulan Yukka mampu menjual 5-6 pasang sepatu.‎ Ia harus rela berbagi waktu sebagai mahasiswa yang penuh dengan tugas akhir, dan permintaan sepatu Brodo yang mulai banyak. Pada awalnya prinsip dasar berbisnis ia terapkan yaitu bekerja seefisien mungkin, dengan mengurangi jumlah tenaga kerja. Yukka dan Putera mempekerjakan seorang pembantu di kosnya sebagai tenaga pengirim sepatu ke konsumen.
 

 "Waktu itu saya merangkap jabatan, selain bikin sepatu, saya sebagai customer service juga," kenang Yukka. Namun berprinsip efisien dalam bisnis tak berakhir sukses. Ia mengaku pernah mencoba untuk irit biaya bahan baku dengan membeli bahan baku yang murah, namun dengan kualitas belum terjamin. Hasilnya, banyak sepatunya yang gagal produksi alias banyak cacat. "Beli bahan baku murah ternyata barang nggak bagus, akhirnya rugi, ini jadi pelajaran berharga," kata Yukka. 

Meski memulai sejak 2007, hingga 2012 Yukka dan Putera masih hanya dibantu oleh seorang tenaga kerja. Namun sejalan bertambahnya permintaan, kini Yukka sudah punya 118 karyawan yang tersebar di sentra sepatu di Cibaduyut. Skema yang dikembangkannya adalah memberikan order kepada perajin yang sudah memiliki mesin produksi. 

Dari hanya produksi sepatu 5-6 pasar per bulan, kini Yukka mampu memproduksi 5.000-6000 pasang sepatu Brodo, termasuk variasi produk seperti kaos, dompet. Pasar yang mereka incar masih fokus di Jabodetabek dan Jawa yang mendominasi 40%-50% pemasaran produknya.Via : detkFinance

Tips bagi pemula Bisnis

CEO Brodo Footwear Yukka Harlanda berbagi tips bagi pengusaha pemula atau calon pengusaha. Pemilik perusahaan sepatu asal Bandung ini menyebut passion (hasrat) sebagai kunci utama menjalankan bisnis. Tanpa passion, seorang pengusaha akan mudah putus asa saat menghadapi masalah.

"Pertama adalah passion. Karena kita akan menghadapi berbagai macam persoalan. Tanpa passion, kita akan menyerah," kata CEO Brodo Footwear Yukka Harlanda,
Selain passion, seorang pengusaha pemula harus berpikir sederhana. Usaha harus dimulai dan dijalan. Pikiran terlalu komplek akan membuat usaha menjadi lamban bahkan tidak berjalan.

"Kemudian jangan ribet. Jalanin saja. Jangan dulu berpikir soal pajak, perizinan, dan lainnya," sebutnya.


Bisnis padat karya, berbagi dengan banyak orang
 
Sukses menjadi pengusaha muda yang bisa mempekerjakan 138 orang karyawan, tak membuat Bos Brodo Footwear Yukka Harland besar kepala. Menurutnya, untuk menjaga bisnis tetap berjalan kuncinya adalah jangan berhenti belajar dan membuka diri pada hal-hal baru.

"Saya mulai bisnis ini dari nol sekali, dan saya belajar semua dari awal, sampai sekarang pun saya masih belajar. Kalau kita berhenti belajar, maka kita akan berhenti berinovasi, pada akhirnya bisnis kita pun akan berhenti, habis," ujarnya.  Ia pun memberi saran, bahwa untuk belajar pengusaha muda bisa memanfaatkan berbagai media pembelajaran. Namun menurutnya yang paling efektif untuk belajar adalah dengan berbicara langsung dan bertukar pikiran dengan sesama pengusaha.

"Kita beruntung saat ini sumber pengetahuan kita banyak dari artikel. Tapi paling banyak ngobrol-ngobrol dari pelaku bisnisnya langsung," terang dia.Yukka adalah pemuda 27 tahun yang sukses membangun bisnis sepatu dengan nama Brodo Footwear. Memiliki basis produksi di Cibaduyut, Bandung‎. Saat ini dirinya sudah bisa mempekerjakan 138 orang karyawan.

Dengan jumlah karyawan sebanyak itu dirinya bisa memproduksi‎ 5.000-6.000 pasang sepatu dalam sebulan. Ia bercita-cita menjadikannya sepatu bermerek Brodo bisa menjadi kebanggan sebagai produk asli Indonesia.

2 comments: