
Manusia hidup tidak sekedar hanya makan, minum dan mencari harta yang tidak pernah ada habisnya, tetapi akan lebih indah dan lengkap bila bisa mengamalkan harta, ilmu dan lainnya bagi kepentingan banyak orang. Hal ini seperti teman saya disaat menginjak umur 61 tahun mulai meninggalkan duniawi dari ahli Teknik Sipil & Marketing di Jakarta menuju Bali untuk menjadi pendeta bagi komunitasnya. Demikian pula dengan Andre Gaff yang "move on" dari Perancis ke Indonesia untuk mewujudkan obsesinya.
Andre Gaff, tahun 2004 saat liburan ke sumba melihat banyak wanita
dan anak-anak harus berjuang naik turun gunung untuk mendapatkan sedikit
air. ia pun memiliki niat mulia untuk membantu warga. Saat kembali ke
negaranya Prancis, ia kemudian menjual perusahaan balon udaranya dan
kembali ke sumba untuk membangun sumur, dari seorang pilot balon udara
menjadi tukang gali sumur.
Ia menghabiskan semua uang yang berasal dari
hasil penjualan perusahaannya, sekitar 500 juta tabungannya habis
digunakan untuk membangun sumur sampai tidak ada yang tersisa. Di Sumba
ia tinggal di tanah hasil sumbangan penduduk setempat, untuk berhemat
andre makan sayuran yang ditanam sendiri dari hasil berkebun di sebelah
rumahnya. Seiring berjalannya waktu pada 2005-2007 dia berhasil membuat
25 sumur gali bagi 1.250 keluarga yang tersebar di tiga desa. Pada
2007-2011, sebanyak 35 sumur berhasil dikerjakan Graff bersama penduduk
sekitar yang memberi manfaat bagi ribuan keluarga.
Seorang
asing, datang ke tempat yang tidak begitu familiar baginya, semata-mata
untuk membuat sumur, berbagi manfaat, menolong dan mengulurkan tangan
dari uang yang sudah dikumpulkannya selama dua puluh tahun. Sungguh tak
terkira, ia berhemat untuk hidupnya sendiri sambil membawa manfaat bagi
warga. Saat ini sumur-sumur buatannya dengan jaringan pipa telah
melayani 30ribu orang lebih..dan manfaat ini terus mengalir dan mengalir
sepanjang waktu bahkan sampai dirinya tidak ada pun sumur itu akan
tetap memberikan manfaat...
No comments:
Post a Comment