Bunyi misterius dari arah langit itu terdengar di beberapa negara Barat,
khususnya Amerika dan Eropa. Di Jerman, bunyi itu pernah terdengar pada
4 April 2015. Suara tersebut seperti suara terompet raksasa atau sangkakala yang bisa ditafsirkan "Waktu Kiamat" sudah dekat.
Suara dari arah langit tersebut memang nyata dan dapat dilihat dalam video berikut yang direkam oleh seseorang.Bagaimana penjelasan ilmiah fenomena ini ? marilah kita simak bersama
STRANGE SOUNDS heard worldwide / This is one of them (Texas)
Bunyi misterius itu tidak hanya terdengar di siang hari, tetapi juga
kadang terdengar di tengah malam. Kimberly Wookey dari Terrace, British
Columbia, Kanada, beberapa kali merekam suara misterius tersebut.
Rekaman pertama ia ambil pada Juni 2013. Sedangkan rekaman terbaru ia
ambil pada 7 Mei 2015.
Sejumlah orang yang tidak mendapatkan penjelasan ilmiah akhirnya
menduga-duga suara misterius tersebut. Ada yang menyebut suara dari luar
angkasa. Ada yang menyebut sebagai tanda kiamat dan sebagainya. Penjelasan ilmiahnya sebagai berikut :
- Penjelasan dari Dr.Warsito Taruno
Dr Warsito Purwo Taruno yang disertasinya
tentang propagasi (rambatan) gelombang suara/ultrasonik dan interaksinya
dengan medium, partikel dan gas menjelaskan bahwa secara teori
gelombang suara hanya muncul karena adanya perubahan densitas/kerapatan
medium (udara) yang terjadi secara cepat.
Kedua, gelombang suara berbeda dengan gelombang elektromagnetik.
Gelombang suara hanya bisa merambat apabila ada medium baik udara,
tanah, zat cair atau padat. Sehingga tidak mungkin ada gelombang suara
yang merambat berasal dari angkasa luar lalu terdengar ke bumi karena di
luar atmosfir tak ada medium.
Ketiga, gelombang suara mengalami pemantulan/pembelokan saat melewati
medium dengan kerapatan berbeda. Gelombang suara dari dalam tanah ke
udara atau dari dalam air ke udara lebih dari 99%-nya kembali ke
tanah/air. Jadi kemungkinan suara berasal dari dalam perut bumi (karena
aktifitas geologi) sangat kecil sekali.
“Kesimpulannya, suara yang terdengar luas di langit Eropa hingga Amerika
Utara adalah berasal dari atmosfir bumi sendiri, bukan dari angkasa
luar, dan bukan dari perut bumi. Dan penyebabnya tidak lain karena
adanya perubahan kerapatan lapisan udara pada atmosfer bumi sendiri.
Yang memungkinkan jadi penyebabnya adalah perubahan suhu yang mendadak
karena perubahan musim atau perubahan kerapatan lapisan udara karena
proses rusaknya lapisan ozon yang cepat akibat reaksi kimia dengan zat
pencemar udara,” papar Dr Warsito seperti dikutip Fimadani.
“Kalau penyebabnya adalah karena rusaknya lapisan ozon yang cepat, hal
ini akan menjadi warning buat populasi di bumi,” pungkasnya.
- Penjelasan NASA
NASA menegaskan lewat situs Tech in Times, bunyi itu memang datang dari gerakan planet dan bintang. Bahkan suara tersebut bisa didengarkan setiap hari.
Istilah ini dinamakan The Hum. Mereka menyebut begitu sejak 1970-an
dimana fenomena ini terdengar pertama kali oleh ilmuwan NASA.
The Hum yang berarti dengungan merupakan bunyi semesta dengan frekuensi rendah dan ini bisa didengarkan oleh penduduk di sebagian wilayah bumi.
Aslinya suara ini berfrekuensi sekitar 10hz sementara batas minimal pendengaran kita yakni 20hz. Di beberapa tempat bunyi ini bisa lebih keras.
Awal mulanya fenomena dengungan ini terdengar di Kota Taos, New Mexico, Amerika Serikat. Itu sebabnya dengungan ini tersohor dengan nama Taos Hum.
Hum ini merupakan fenomena biasa. Terkadang telinga manusia pun sering mendengarkan suara berdenging. Jika malam hari, saat seluruh mahluk tidur dan peralatan elektronik dimatikan, dengung bumi lebih jelas terdengar.
No comments:
Post a Comment