Negara maju tidak tergantung pada bisnis yang terlihat nyata (real bussiness) tetapi sangat pintar menggunakan bisnis keuangannya untuk mendapatkan keuntungan.
Pemerintah Amerika Serikat setiap tahun membelanjakan sejumlah uang untuk menggerakkan ekonomi mereka.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, negara Paman Sam melakukan pendanaan melalui penerbitan surat utang dalam denominasi yang bervariasi.
Untuk investor, surat utang, obligasi dan surat berharga negara sangat dipertimbangkan karena dijamin mendapatkan bunga dari investasi tersebut. Pemerintah Amerika Serikat menggunakan pendapatan pajaknya untuk melunasi dan membayar bunga obligasi dan surat utangnya selama berpuluh-puluh tahun.
Surat utang tersebut menjadi utang negara dan menumpuk hingga USD 15,7 triliun (Rp 150.961 triliun) dan terus meningkat setiap detiknya. Saat ini, agar anggaran AS tidak disebut bangkrut, pinjaman tersebut harus berada di bawah USD 16,4 triliun (Rp 157.692 triliun).
Sebagian besar utang tersebut dipegang oleh sektor swasta, namun 45 persen dimiliki oleh entitas publik termasuk pemerintahan negara lain.Berikut 6 negara yang membeli obligasi terbanyak dari Amerika Serikat sehingga negara tersebut tetap berjalan menurut CNBC.
1. Hongkong
2.Rusia
3. Taiwan
4.Brasil
5. Jepang
6. China
Via : Merdeka.com
Dengan model diatas,.. Mungkinkan bila pemerintah Indonesia mendapatkan dana obligasi dari pemerintah kota/kabupaten dan masyarakat untuk penguasaan tambang, perkebunan dll tanpa harus berhutang ke Badan Internasional ?
Dengan model diatas,.. Mungkinkan bila pemerintah Indonesia mendapatkan dana obligasi dari pemerintah kota/kabupaten dan masyarakat untuk penguasaan tambang, perkebunan dll tanpa harus berhutang ke Badan Internasional ?
No comments:
Post a Comment