Friday 14 December 2012

Perlu Diwaspadai, Pengidap Diabetes di Indonesia no 4 di Dunia


Indonesia saat ini tengah mengalami peningkatan jumlah penyandang diabetes. Diperkirakan, pada 2030 Indonesia akan menempati posisi ke-4 jumlah penyandang diabetes terbanyak di seluruh dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. 
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2007, sebanyak enam dari 100 orang dewasa di Indonesia mengidap diabetes. Diabetes bisa disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup, tingkat polusi dan stres psikososial.

Program pengendalian diabetes yang dilakukan pemerintah, merupakan salah satu elemen penting yang dilakukan. Selain itu ada updates rutin yang dilakukan para praktisi kesehatan, salah satunya adalah Jakarta Diabetes Meeting (JDM).

“JDM tahun ini dilakukan pada 10-11 November. JDM bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para dokter dalam mengelola diabetes melitus tipe dua di Indonesia," kata Ketua Umum JDM 2012, dr.Tri Juli Edi Tarigan.

JDM merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Divisi Metabolik Endokrin FKUI-RSCM dan Pusat Lipid dan Diabetes Jakarta. Tahun ini, ada sekitar 1000 dokter spesialis dan dokter umum akan mengikuti event JDM.

Menurut dr. Tri Juli Edi Tarigan, ada dua strategi yang dapat dilakukan dalam mengendalikan diabetes. Pertama dengan menciptakan gerakan massal di masyarakat untuk membentuk budaya sehat. Masyarakat harus diajak untuk merubah budaya pola makan dan melakukan olah raga rutin. 

Kedua, yaitu dengan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan juga berarti meningkatkan kapabilitas petugas terhadap masalah diabetes melitus tipe dua, baik dari pelayanan primer sampai pelayanan tersier.

Sementara itu, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan, dr. Ekowati Rahajeng mengatakan, bahwa permasalahan diabetes di Indonesia adalah tidak terdiagnosis atau terlambat terdiagnosis. Sebanyak 73,5 persen penderita diabetes melitus tidak menyadari dirinya sudah sakit, padahal penyakit ini bisa dicegah.

GEJALA TERKENA DIABETIS

Gejala Diabetes Mellitus

Tiga gejala umum yaitu :
  • banyak minum / sering cepat haus (polydipsia)
  • banyak kencing (polyuria)
  • berat badan turun
Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita diabetes naik. Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. Maka perlu waspada apabila keinginan minum kita terlalu berlebihan dan juga merasa ingin makan terus. Berat badan yang pada awalnya terus melejit naik lalu tiba-tiba turun terus tanpa diet. Tetangga saya ibu Ida juga tak pernah menyadari kalau menderita diabet ketika badannya yang gemuk tiba-tiba terus menyusut tanpa dikehendaki. Gejala lain, adalah gangguan saraf tepi berupa kesemutan terutama di malam hari, gangguan penglihatan, gatal di daerah kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan ereksi pada pria dan keputihan pada perempuan.
Pada tahap awal gejala umumnya ringan sehingga tidak dirasakan, baru diketahui sesudah adanya pemeriksaan laboratorium.
Gejala Pada Diabetes Tahap Lanjut :
  • Rasa haus
  • Banyak kencing
  • Berat badan turun
  • Rasa lapar
  • Badan lemas
  • Rasa gatal
  • Mata kabur
  • Kulit Kering
  • Gairah sex lemah
Gejala Komplikasi Diabetes :
  • Penglihatan kabur
  • Penyakit jantung
  • Penyakit ginjal
  • Gangguan kulit dan syaraf
  • Pembusukan
  • Gairah sex menurun
Jika tidak tepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Maka bagi penderita diabet jangan sampai lengah untuk selalu mengukur kadar gula darahnya, baik ke laboratorium atau gunakan alat sendiri. Bila tidak waspada maka bisa  berakibat padagangguan pembuluh darah, antara lain :
  • gangguan pembuluh darah otak (stroke),
  • pembuluh darah mata (gangguan penglihatan),
  • pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner)
  • pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta
  • pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren).
Penderita juga rentan infeksi, mudah terkena infeksi paru, gigi, dan gusi serta saluran kemih.

Kadar Gula Dalam Darah

Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 – 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 – 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl.
Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.
Diagnosa diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dlatau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam puasa) mencapai level180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl

Pencegahan Diabetes

Penyakit ini dapat dicegah dengan merubah pola makan yang seimbang (hindari makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, dan garam), melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat), serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun.

Cara Mengatasi Diabetes

Kalau sudah positif diabetes, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ikuti anjuran dokter dengan penuh disiplin. Selain itu, perlu melakukan diet, karena diet merupakan langkah awal dari usaha untuk mengendalikan diabetes. Namun, sebaiknya ketika melakukan diet, perlu juga dibarengi dengan olah raga secara teratur. Dan terakhir, pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula Diabetes, yang merupakan suatu gangguan kelainan kadar gula darah karena rusaknya sel beta pankreas, sehingga perlu dikontrol dengan cermat.

Pengobatan dan Perawatan

Pengobatan Diabetes milittus yang secaralangsung terhadap kerusakan pulau-pulau Langerhans di pankreas belum ada. Oleh karena itu pengobatan untuk penderita DM berupa kegiatan pengelolaan dengan tujuan :
  • Menghilangkan keluhan dan gejala akibat defisiensi insulin ( gejala DM )
  • Mencegah komplikasi kronis yang dapat menyerang pembuluh darah, jantung, ginjal, mata, syaraf, kulit, kaki dsb.
Tindakan pengelolaan yang dilakukan :
  • Menormalkan kadar glukosa, lemak, dan insulin di dalam darah serta memberikan pengobatan penyakit kronis lainnya. Langkah yang dilakukan terutama : Diet; Mengurangi kalori dan meningkatkan konsumsi vitamin. aktivitas fisik; olahraga teratur, pengelolaan glukosa dan meningkatkan kepekaan terhadap insulin.
  • Obat-obat hipoglikemia oral : Sulfonylurea untuk merangsang pancreas menghasilkan insulin dan mengurangi resistensi terhadap insulin.
  • Terapi insulin

No comments:

Post a Comment