Saturday 16 February 2013

Wow....China Kewalahan Menghadapi Produk Impor


Kegiatan perdagangan di Beijing - wriswandi.wordpress.com

Di Indonesia, produk China terkenal karena murah dan mengikuti tren yang variasinya bermacam macam.Di pasaran pedagang lebih senang menjual barang produk china karena perputaran uangnya yang cepat.Produk yang dijual dari peralatan dapur, mesin perkakas, pertukangan, elektronik,HandPhone dan sebaginya. Anehnya di China, produsennya malah kewalahan menahan produk impor yang lebih laku keras.Berikut ini kita ikuti tentang permasalahannya : harga yang lebih murah, kualitas yang lebih baik atau mode yang lebih trendi(admin) .  
 
Perusahaan-perusahaan asal China berencana meminta bantuan keuangan dari pemerintah setempat agar bisa bertahan melawan produk impor yang digemari masyarakatnya. Kondisi ini menjadi perhatian para pejabat pemerintahan China.

Partai Buruh dan Pekerja Demokratik China yang bercabang di Shanghai, sebuah grup non komunis meminta otoritas pemerintah China untuk menyediakan pendanaan khusus guna menghemat produk-produk lokal memasuki zona-zona perdagangan utama.

"Biaya sewa sebuah unit toko di lokasi terbaik, seperti jalan Nanjing atau jalan Huaihai, mencapai 70 sampai 100 yuan (US$ 11 sampai US$ 16) per meter persegi. Biaya ini terlalu tinggi untuk pemilik produk lokal," ujar partai ini dalam proposalnya kepada pemerintahan China seperti dikutip dari Chinadaily, Senin (18/2/2013).

Menurut proposal tersebut, produk-produk dengan merek yang sudah besar di China memiliki potensi jika didukung pemerintah untuk menanggulangi tekanan keuangan mereka. 

Sebuah laporan dari Ilmu Sosial Akademi Shanghai mengatakan, hanya 10% dari merek-merek tradisional Shanghai yang masih menghasilkan keuntungan sehat. Semantara 70% masih berjuang agar tidak bangkrut.

Seperti diketahui, Shanghai merupakan kota di China yang diduduki oleh produk-produk ternama. Pada 1980 dan awal 1990an, produk-produk pakaian Shanghai digemari dan dianggap sebagai tren oleh masyarakat. Tapi seiring dengan banjirnya produk-produk impor mewah ternama, maka produk-produk lokal tenggelam.

Contohnya adalah Hero Group yang merupakan merek pena ternama China yang juga digunakan di 1997 dalam dokumen pengambilalihan Hong Kong dari Inggris ke China. Saat ini Hero berencana untuk menjual 49% sahamnya ke investor karena menderita kerugian parah dalam dua tahun terakhir.

"Produk-produk luar (impor) sekarang sangat kuat, tidak hanya di sisi keuangan, tapi juga mempunyai strategi yang jernih. Mereka datang ke China dengan tampilan barat yang digemari oleh banyak pemuda China," ujar Direktur dari Shanghai Commercial Economic Research Center yaitu Qi Xiaozhai.

Sementara Diana Tsai, seorang CEO Bundshop yang merupakan perusahaan desain online di Shanghai mengatakan, merek sekarang lebih penting di mata masyarakat.

"Para konsumen, khususnya pemuda, saat ini sangat berbeda dengan selera di generasi para orang tuanya. Merek-merek tua di Shanghai harus membuka pikiran dan beradaptasi dengan cepat kepada pasar," kata Diana.

Memang saat ini, China merupakan pasar terbesar untuk merek-merek mewah di dunia. Banjir produk-produk mewah bermerek ini membuat produk lokal terperosok. 

Bahkan dilaporkan, masyarakat-masyarakat China juga gemar keliling dunia untuk memburu merek-merek mewah terkenal di Eropa.via :finance.detik.com

No comments:

Post a Comment